Language

Minggu, 06 Februari 2011

8 Teknologi Canggih di Tahun 2010

8 Teknologi Canggih di Tahun 2010


Dunia teknologi merupakan dunia yang paling cepat berubah, perusahaan riset ternama Gartner akan memprediksi 8 teknologi seluler canggih yang akan hadir pada tahun ini sampai tahun 2010 yang akan datang.
"Strategi seluler akan sangat dipengaruhi pada evolusi teknologi yang ada pada tahun tersebut. Sehingga sangat penting untuk bisa mengidentifikasi teknologi yang muncul tahun ini," ujar analis senior Gartner Nick Jones, seperti dikutip melalui Cellular News.

Menurut Jonnes, delapan teknologi canggih yang diprediksi akan 'booming' ini dipercaya dapat memberikan efek yang luas di industri seluler. Ke-8 teknologi tersebut adalah,

1. Bluetooth 3.0, fitur sensor dengan konsumsi tenaga yang super rendah yang dapat mensupport teknologi nirkabel seperti Bluetooth, wi-fi dan ultrawideband.

2. Mobile User Interfaces (UIs) yang akan berpengaruh pada keseluruhan cara penggunaan perangkat seluler dan teknologi yang mensupportnya.

3. Location Sensing yang akan membuat perangkat menjadi lebih powerful dan useful. Bahkan di masa depan, teknologi sensor lokasi akan menjadi komponen penting dalam aplikasi kontekstual.

4. 802.11n yang akan membuat kecepatan data menjadi berlipat ganda, antara 100 Mbps hingga 300 Mbps dan akan mengcover wilayah cakupan dengan lebih baik.

5. Display Technology, berpengaruh pada tampilan piksel aktif, passive display (e-book reader) dan pico projector.

6. Mobile Web dan Widgets (aplikasi mobile web mini), yang memungkinkan komunikasi aplikasi seluler antarperangkat.

7. Broadband Cellular (HSPA) yang memungkinkan teknologi layanan yang lebih luas dibanding wi-fi.

8. Near Field Communication (NFC), yang mampu menyediakan aplikasi komunikasi antarperangkat yang lebih mudah dan aman dalam jarak yang dekat. Biasanya digunakan untuk metode pembayaran elektronik.

Selasa, 25 Januari 2011

Nata de Coco

Layar Monitor Terbuat dari Nata De Coco


Mungkin sulit dibayangkan jika nata de coco yang biasa kita makan, suatu saat muncul di hadapan kita dalam bentuk layar televisi atau monitor komputer. Tapi para ilmuwan dari Kyoto University telah menemukan bahwa ternyata nata de coco dapat diolah menjadi material baru yang sangat kuat dan tahan panas, tetapi sekaligus lentur, dan mampu men-transmisi-kan cahaya. Salah satu produk yang mungkin dihasilkan dari nata de coco adalah layar monitor. Tidak percaya?
Nata de coco selama ini memang dikenal sebagai makanan yang sangat digemari masyarakat. Selain murah dan gampang dibuatnya, ternyata kandungan seratnya bisa memperlancar saluran pencernaan. Pembuatannya hanya melalui proses fermentasi air kelapa dengan menggunakan bakteri jenis Acetobacter xylinum. Jadi, tidak terbayangkan sebelumnya jika makanan yang begitu sederhana bisa diolah menjadi bahan baku industri yang lain.

Menurut para peneliti dari Lab of Active Bio-based Material-Kyoto University, nata de coco dapat dijadikan komposit yang sangat kuat dengan teknik pengolahan yang cukup sederhana. Lembar nata de coco yang sudah dihilangkan airnya dicelupkan terlebih dahulu ke dalam perekat polifenol formaldehid dengan berat molekul rendah. Setelah melalui proses pengeringan kemudian dipres panas pada suhu 180oC selama 10 menit sehingga akan dihasilkan komposit yang sangat kuat.
Material komposit tersebut mempunyai keteguhan patah (bending strength) 450 MPa, dengan kerapatan 1.4 g/cm3. Kekuatan ini lebih baik bila kita bandingkan dengan kekuatan baja campuran (Mg alloy AZ-91) yang mempunyai keteguhan patah sekitar 370 Mpa (kerapatan 1.8 g/cm3). Bahkan kekuatan komposit tersebut dapat disetarakan dengan kekuatan baja ringan SS400 (kerapatan ‚V.8 g/cm3) yang mempunyai keteguhan patah sekitar 500 MPa.

Komposit nata de coco bisa memiliki kekuatan yang sangat baik karena nata de coco memiliki microfibrils yang seragam dengan ukuran fiber kurang dari 10 nm, lurus serta membentuk jaringan seperti jaring laba-laba. Kekuatan jaringan inilah yang menjadikan komposit nata de coco mendekati kekuatan baja ringan namun dengan kerapatan yang jauh lebih rendah bila dibandingkan baja ringan. Keunggulan tersebut memungkinkan komposit nata de coco untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi seperti industri otomotif, elektronik, maupun konstruksi. Selain keunggulannya yang ringan, kuat, murah dan mudah dalam proses pembuatannya, keunggulan lainnya adalah komposit tersebut dibuat dari bahan alami (renewable resources) yang ketersediaannya di alam sangat melimpah.

Tidak hanya sampai di situ, komposit nata de coco bahkan memiliki sifat transmitter cahaya seperti kaca. Berdasarkan penemuan mutakhir dari para peneliti Kyoto University, ukuran fiber dari nata de coco yang berskala nano, memungkinkannya untuk mentransmisikan cahaya tanpa pembelokan. Sifatnya nyaris seperti kaca dengan keunggulan lebih tahan terhadap panas dan memiliki kelenturan seperti plastik. Hal ini menjadikan komposit nata de coco sebagai material impian dengan berbagai keunggulan.

Prinsip pembuatannya cukup sederhana, lapisan nata de coco dihilangkan airnya sehingga berbentuk lembaran seperti kertas. Setelah dikeringkan menggunakan vacuum oven, lembaran tersebut masih belum transparan karena masih mengandung rongga udara, sifat transparan dihasilkan setelah rongga udara diisi oleh senyawa resin yang mempunyai sifat transparan seperti resin akrilik. Selanjutnya dilakukan pematangan dengan menggunakan sinar UV, sehingga dihasilkan lembaran yang transparan.
Dengan berbagai sifat yang unggul seperti transparan, ringan, fleksible dan mudah dibentuk menjadikan komposit berbahan dasar nata de coco mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai layar monitor, kaca jendela mobil ataupun jendela kereta api. Di Jepang sendiri, saat ini pemanfaatan komposit tersebut sedang diaplikasikan dalam skala industri bekerjasama dengan pihak swasta. Diharapkan dalam waktu dekat, kita bisa menikmati layar monitor komputer yang lentur seperti plastik namun tahan panas seperti gelas. Bahkan tidak menutup kemungkinan nantinya kita akan memakai kacamata yang terbuat dari komposit nata de coco apabila komposit tersebut dikembangkan untuk alat optik.

Lalu bagaimana dengan pengembangan dan pemanfaatannya di Indonesia? Sebenarnya Indonesia dapat dikatakan sangat diuntungkan dengan melimpahnya ketersediaan nata de coco. Produksinya bersifat ramah lingkungan dan menguntungkan banyak rakyat kecil karena bisa dikerjakan dalam skala home industri. Pengembangan teknologi industri berbahan dasar nata de coco di Indonesia bisa jadi memiliki prospek cerah mengingat industri elektronik dan otomotif di Jepang mampu menyerap hasilnya.
Jepang, walaupun tidak memiliki sumber daya alam yang besar seperti Indonesia dan hanya mengimpor nata de coco dari Filipina, namun mampu mengembangkan nata de coco menjadi material yang prospektif dengan kemungkinan aplikasi yang luas. Jika teknologi ini bisa dikembangkan di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia akan dapat menjadi penyedia komposit ini untuk berbagai aplikasi.

Penulis adalah alumni Kimia IPB yang sekarang menjadi peneliti di Lab. Biokomposit, UPT Biomaterial-LIPI, Cibinong. Saat ini sedang tugas belajar di Lab. of Active Bio-based Materials, RISH, Kyoto University sebagai Doctoral student dengan bidang penelitian: bio-nanocomposite, polylactic acid, microfibrillated cellulose email: l_suryanegara (at) yahoo.com

Sabtu, 08 Januari 2011

PenGenAlan Internet

PenGenAlan Internet

Pembuatan Animasi Dengan Macro Media Flash 8 [1]

Pembuatan Animasi Dengan Macro Media Flash 8 [1]

tape

Proses pembuatan tape singkong adalah:

1. Pilihlah singkong yang bagus dan rata, kemudian dikupas, dipotong- potong sesuai selera dan dicuci bersih.
2. Kemudian potongan singkong tersebut direbus sampai matang kemudian ditiriskan.
3. Tunggu singkong tersebut sampai dingin, bias juga pakai kipas angin.
4. Sediakan ragi tape yang bias dibeli di took obat makanan, kemudian ditumbuk halus dan diayak pakai ayakan atau saringan.
5. Taburkan ragi halus ke singkong-singkong yang sudah dingin sampai rata.
6. Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bias memakai plastic ataupun memakai daun pising atau daun jati.
7. Peram bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari
8. Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.

TAPE jenis makanan tambahan ini dianggap pula mampu mengusir jerawat di wajah.
Tape singkong mengandung karbohidrat serta vitamin A.